Minggu, Juni 17, 2012

LKMM TL ITS 2012


LKMM TL ITS 2012
LATIHAN KETERAMPILAN MANAJEMEN MAHASISWA TINGKAT LANJUT ITS 2012

narsis dikit ahh... :D




















Managemen Wacana Publik (2)

lanjutan dari judul sebelumnya... :)
 
Nah, lalu apa tugas kami kesana? Yup, sesuai dengan materi pokok pelatihan yang tak lain adalah managemen wacana public, maka kami kesana ditugaskan untuk melakukan analisa sosial terhadap kondisi yang ada di pengolahan murbeinya Pak Slamet ini. Kami diwajibkan untuk mencari data sebanyak-banyaknya di lokasi kemudian menganaslisa untuk kemudian mengeluarkan wacana publik.

Memangnya wacana publik itu seperti apa? Sekalian coba aku jelasin yaa,, wacana publik adalah sebuah wacana yang dilemparkan kepada publik setelah melewati analisis dan diagnosis sosial. Tidak hanya sebuah wacana yang berbentuk tulisan. Melainkan sebuah action. Dari case Pak Slamet tadi, mulai kita rumuskan  permasalahannya.

Langkah pertama adalah menentukan Instrument Frank Stillwell –nya, yang memuat lima pertanyaan dasar, yaitu
-    Apa yang sedang terjadi?
-    Mengapa hal itu terjadi?
-    Siapa yang diuntungkan/dirugikan dalam permasalahan tersebut?
-    Apa itu dianggap masalah?
-    Jika iya, bagaimana cara mengatasinya, dan siapa yang harus melakukannya?

Setelah persoalan Pak Slamet tersebut dihubungkan dengan lima instrumenn di atas, maka mulai disusun wacananya. Jadi yang terjadi di  kasus pak slamet di atad adalah industry kecil pengolahan murbei yang prospektif, namun masih banyak menemui kendala dari mekanisme produksinya, managemen pemasaran dan juga analisis social bahwa masyarakat di sekitarnya tidak banyak memebantu dan care terhadap industry tersebut, padahal jika usaha ini dikeloola dengan baik maka akan dapat menigkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Lalu wacana apa yang kami lontarkan?? Ada sebuah isu (wacana) yang kami rumuskan, yaitu membuat murbei sebagai komoditas khas Tretes, sekaligus nantinya akan dijadikan brand Tretes. Seperti yang diketahui, Tretes selama ini hanya terkenal dengan wisata pegunungannya, bumi perkemahan, wisata kuda, dan perhotelan. Namun, untuk komoditas khasnya Tretes belum mempunyai branding. Ada sih, pisang di pasar buah Tretes yang katanya khas Tretes, tapi juga itu banyak dijumpai di daerah lain. Oleh karena itu, kami mencoba membuat waacana Murbei sebagai new-brand Tretes.

So? Gimana caranya? Nggak mudah ternyata. Wacana yang kita buat harus strategis dan di management secara sistematis. Sebagaimana dijelaskan ssaat materi, bahwa wacana merupakan sistem swabina, atau bisa membina dirinya sendiri. Meskipun begitu, wacana harus dihidupkan sebagimana rupa agar wacana yang kita lontarkan tidak hilang begitu saja. 

Ada beberapa langkah dalam management wacana publik. Yaitu
-    Merumuskan struktur wacana
-    Menentukan kelompok sasaran
-    Analisis kelompok sasaran
-    Menentukan media sosialisasi
-    Membuat jadwal sosialisasi

Wacana yang akan kami buat adalah membuat murbei sebagai branding Tretes. Harapannya sih biar nggak kalah sama Batu si kota apel. Akan tetapi tetep perlu strategi untuk mewujudkannya. Wacan yang kita lempar pun nggak langsung menembak –brand- tadi. Melainkan pelemparan wacana di bagi menjadi tiga. Yaitu wacana inti, wacana tandingan, dan wacana pendukung.

Serupa management konflik lah, dalam wacana juga punya. Yang namanya waca tandingan ini nih yang di sebut managemen konfliknya.  Dalam kasus si murbei ini, goal nya adalah murbei sebagai brand Tretes. Nah wacana yang kita  lempar adalah pemanfaatan murbei sebagai usaha kecil menengah dengan menonjolkan si Slamet agar usahanya dikembangkan. Baik dengan bantuan masyarakat sekitar, maupun dinas2 terkait. Bagaiamana dengan kelompok sasaran? Kelompok sasaran yang kami bidik adalah masyarakat di sekitar rumah Pak Slamet. Khususnya ibu2 agar mau mengembangkan usaha manisan dan teh daun murbei. Kemudian perangkat desa agar mereka mau berpartisipasi dalam menyediakan lahan atau mengkoordinasikan warganya untuk menanam murbei. Tak hanya itu, kalanagan pemuda, pelajar pun kami bidik dan datangi guna sosialisasi usaha murbei ini.

Setelah semua kelompok sasaran terbidik sudah mendapat sosialisasi untuk menanam dan mengembangkan murbei, maka saatnya untuk melempar yang namanya wacana tandingan. Yaitu wacana yang sama sekali menentang wacana inti kita. Wacana ini secara terencana kita lemparkan. Kalau dalam kasus ini, wacana tandingannya adalah penamanan pohon pisang massal di Tretes. Karena apa, masyarakat cenderung yakin kalau pisang adalah produk khas Tretes yang banyak di cari oleh wisatawan yang datang ke Tretes.

Nah kalau sudah dilempar, dan masyarakat ter-persuasive dengan wacana tandingan kita, maka langkah selanjutnya adalah melemparkan wacana pendukung. Yaitu wacana penanaman murbei sebagai komoditas prospektiv yang juga memiliki khasiat mujarab sebagai obat. Yakni obat diabetes, asam urat, dan lain lain.

Di sini kami, kita, bukan sebagai pelaku. Melainkan para kelompok sasaran yang telah kita rumuskan di awallah yang menjadi pelaku utama. Kita di sini hanya sebagai  pelecut wacana untuk memprovokasi pihak-pihak terkait melakukan sesutau yangkita tujukan –inginkan-

Nah itulah mengapa di atas disebutkan, orang yang tahu ilmu ini itu ‘berbahaya’. Dan orang yang melakukan pewacanaan akan lenyap begitu saja. bukan namanya yang  melejit, tapi ide dan wacananya yang membumbung tinggi. So, tinggal pinter-pinternya kita saja  mau memanfaatkan ilmu ini dijalan yang baik atau buruk.
 

semoga bermanfaat :D

Managemen Wacan Publik (1): Pengolahan Murbei

Sebagai simulasi all materi di LKMM TL, semua peserta LKMM TL dibagi menjadi lima kelompok untuk mengunjungi suatu tempat untuk kuliah lapangan. Ada yang di komunitas ojek kuda, komunitas ojek motor, pasar buah, batik dan satu lagi ke pengolahan murbei. Nah, kelompokku, bersama si Selly, Fauzan, Firiyal, Sita, dan Agus dapet kebagian kunjungan ke pengolahan murbei. 

Dalam bayanganku, sebelum berangkat adlah kami akan berkunjunga ke sebuah pabrik atau industri rumah tangga yang menjalankan pengolahan murbei. Tapi,, ternyata kami salah besar. Kami di bawa ke sebuah rumah villa PTPN Pabrik gula dan menemui satu orang, bernama Slamet Supriyadi.

Slamet adalah penduduk setempat yang punya usaha pengolahan murbei. Awalnya sih enggak. Sudah sekitar 23 tahun beliau menjaga villanya PTPN 10 ini. Nah di sekitar villa itu ada lumayan luas lahan kosong yang ada tanaman liar murbei. Setiap dua kali dalam setahun, si pohon ini berbuah dan selalu rontok begitu saja dan bikin kotor. Slamet tak pernah mau diam melihat keadaan itu. Ia coba memutar otak mencari ide gimana si buah anggur kecil iini bisa dimanfaatkan. Akhirnya sejak delapan tahun yang lalu, ia memulai usahanya. Dengan membuat sari murbei yang ia kemas dalam botol (kratingdeng). Sempat laku. Tapi terhenti gara2 biaya produksinya sangat mahal, karena harus membeli botol daur ulang yang susah pengadaannya. Dan kondisi tersebut membuat usahanya mandeg agak lama.

Ia kembali memutar otak. Slamet lalu mencoba mengolah si murbei menjadi es lilin murbei dan ia jual ke sekolah2 SD di sekitar rumahnya. Dan Alhamdulillah laku… . Nggak hanya es lilin, tapi juga sirup murbei, dan belakangan ia juga memanfaatkan si daun murbei untuk teh murbei. Untuk yang teh murbei, ia coba menjual ke masyarakat sekitar, namun nggak dapet respon bagus. Nggak mau kalah dia lalu menjualnya ke luar kota lewat kenlannya. Dan Alhamdulillah pasar meresponnya dengan positive. Sudah dua kali ini, distributor dari Surabaya mengambil barang ke rumahnya, dan sebentar lagi sudah untuk yang kali ketiga. Mau tau omset Slamet setiap bulannya??

Untuk penjualan es lilinnya saja, dengan harga jual Rp 500 per biji, sebulan dia bisa mendapat uang Rp. 900 ribu. Belum lagi si sirup yang bisa dia produksi 20 botol sebulan dengan harga Rp 7500 per botol, jadi sebulan dapet sekitar Rp 300 ribu. Dan si teh daun murbei yang sebuan bsa dapet Rp 600 ribu.

Dengan memanfaatkan pohon liar gitu aja dia udah bisa dapet penghasilan setingkat UMR. Namun ada beberapa kendala nih yang dialami sama Slamet. Pria yang sudah berkeluarga dan punya tiga orang ini kekurangan bahan baku. Dengan diversifikasi produk segitu banyak dan hanya mengandalkan pohon liar yang ada di halan villa saja tentu saja tidak cukup. Akhirnya Slamet menanam pohon murbei lagi secra liar juga di beberapa tempat sembari numpang ke lahan orang hingga mencapai 100 pohon. Namun, jumlah pohon yang sebegitu banyak ternyata belum cukup memenuhi permentaan produksinya. Terutama untuk si sari buah, dan juga es lilin, seta sirup yang membutuhkan banyak buah murbei. Belum lagi 100 pohon tadi pun terpencar-pencar tidak karuan. Hal ini menghambat produksi Slamet.

(lanjut ke postingan berikutnya...:))

Mbak Selly, Soal Sholat Jamak dan Sholat di qhosor.

Sholat jamak, jamak qoshor, akhir-akhir ini sempat jadi satu kebingungan buatku. Bukan apa-apa. Materi pelajaran ini sih udah aku dapet sejak masih di MI kelas empat atau enam ya dulu, pokoknya pas masih MI. Kalau seorang musafir, yang sedang dalam perjalanan jauh minimal 80 km boleh menjamak (menggabungkan) waktu sholatnya dalam satu waktu. Boleh di awal waktu atau di akhir waktu. Misal dhuhur dan ashar, atau maghrib dan isyak.

Nah belakangan, aku dihadapkan sebuah kasus yang sempat aku diskusikan dengan salah seorang teman. Dia sedang dalam perjalanan ke Solo, diperjalanan dia berniat menjamak sholat maghrib dan isyaknya di waktu maghrib. Nah setibanya di mushola, kebetulan sedang ada jamaah. Dia ikut jamaah tersebut untuk sholat magribnya. Setelah sholat maghrib, baru dia melanjutkan engan sholat isyak dengan munfariq. Usai sholat dia bertanya, boleh kan?

Seketika itu aku tidak sepakat maupun membenarkan. Yang tidak aku sepakati yaitu ketika dia berniat sholat jamak, tapi kemudian ikut jamaah maghrib, dengan jamaah, kemudian sholat isyak. Nah yang jadi permasalahannya adalah bagaimana dengan si imam? Pdahal kan niat si imam pasti tidak sama dengan niat si dia yang berniat menjamak sholatnya.  Lalu apa kita harus mengorbankan sholat jamaah demi menjamak sholat?

Sementara aku bertahan dengan pemahamanku begitu.

Nah, perjalanan LKMM TL mempertemukan aku dengan ukhti Selly. Dia jurusan Kimia 2009, partnerku sejak LKMM TM dulu, bahkan sejak maba. Nah, karena kebetulan kita duduk sebelahan, maka iseng aja aku tanya soal jamak sholat yang kasusnya beginian. Selly ini juga memang aktif di organisasi kerohanian kampus, JMMI. Dia lalu menjawab kalau dalam kondisi tersebut boleh saja. Bahkan dia juga sering melakukannya terutama ketika hendak pulang ke kota asalnya di madiun. Dia berencana akan pulang ba’da dhuhur. Maka dia sholat jamaah dan berniat menjamak sholat asharnya di waktu dhuhur. Dia lalu sholat di Manarul dan ikut jamaahnya, baru kemudian sholat ashar munfariq. (ini sekaligus menjawab pertanyaan dalah benakku, gimana kalo menjamak sholat padahal kita bahkan melakukan perjalanan jauh tapi kita berasumsi tdak ada kesempatan untuk sholat di tengah jalan). Untuk dalil yang menguatkan Selli tidak menyebutkan secara rinci. Namun dia sempat dengar atau bagaimana tentang kasus yang semacam ini.

Aku nggak mau percaya begitu saja. mau tidak mau, aku jaddi sangsi sendiri dengan pemahamanku selama ini. Sepertinya harus ditinjau ulang. Sudah lebih dari satu orang yang mengatakan bahwa dalam kondisi seperti itu boleh melakukan jamak padaha si imam nggak berniat sama dengan kita.

Nah, lalu ada kasus serupa, yang sempat didiskusikan. Jawabannya kurang lebih sama seperti yang dikatakan si temanku ini maupun selli. Hanya saja kali ini ada dalilnya. Begiini,

Jika orang melaksanakan sholat jama’ di masjid dan ada kaum muslimin yang sedang melaksanakan sholat berjama’ah, maka ia diharuskan mengikuti sholat tersebut. Karena ketika sedang dilaksanakan sholat bejama’ah, jangan melaksanakan sholat sendiri, sholat sendirian di belakang shaf saja dilarang. Dari Wabishoh RA, ia berkata: “Rasulullah SAW pernah melihat seseorang yang sholat sendirian di belakng shaf, maka beliau memerintahkan orang tersebut untuk mengulangi sholatnya. (HR Abu Daud, Tirmidzy dan Thohawy)

nah kalau sholat qhasar gimana?
Mumpung ada kesempatan, aku tanyakan juga sekalian. Why? Karena si temanku satu itu pernah menyindirku soal sholat qhosor. Initinya kenapa sholat qhosor kalau kita masih bisa dan kuat untuk sholat dengan jumlah sperti biasanya. Sama seperti soal kenapa harus di jamak sh olatnya. Nah aku berkilah sebagaimana yang aku pahami, bahwasanya Allah memberikan kita kemurahan bagi kita yang seorang musafir atau yang sedang dalam perjalanan untuk menjamak dan mengqoshor sholatnya asal memenuhi syarat. Yaitu soal jarak. Asal udah mnempuh jarak 80 lebih, berrti sudah bleh donk di qoshor. Soal pahala kan cuman Allah yang tahu, toh Allah juga nggak melarang qoshor, malah diberi keringanan kan.

Nah, si Selly ini kemudian menjawab dengan diplomatis. Sama, meski nggak menjawab dengan dalil yang bermatan dll, tapi dy membri pandangan yang yaaah, beda lah dari pemahamanku. Dia menjelaskan, Allah memang tidak melarang mengqoshor, pun dalam islam memang tidak ingin menyulitkan. dan qoshor adalah kemudahan yang diberikan oleh Allah kepda hambanya. So, kenapa g boleh?? Pokoke jarak sudah melewati kan ya nggak apa-apa kn..

Lalu selly memberiku secercah pencerahan. Dia ini tipe orang yang nggak suka mengqoshor (tidak mudah mengqoshor). Katanya, Allah memang membolehkan kita merangkum sholat kita jika memenuhi syarat tadi. Namun, Islam ini juga berkembang. Dulu, jaman Nabi, qhosor dibolehkan jika sudah memenuhi jarak 80an km. nah, itu jamam Rosulullah, dimana kendaraan yang digunakann yaitu unta. Yang mana si unta dapat menempuh jarak tersebut dalam bereapa jam plus dengan kondisi di padang pasir. Baru lah makanya bleh di qoshor.

Gimana dengan sekarang. Sekarang jaman sudah semakin maju. Motor bisa dengan hitungan menit untuk menempuh 80 km tadi. Misal kecepatan rata2 60 km/jam, berarti nggak sampai 2 jam sudah nyampek kan. Apa susahnya????

Kata selly, Islam memang tidak menyulitkan umatnya, namun, bukan berarti kemudahan dan keringanan membuat kita malas dan kemudian menyepelekan serta mengambil enaknya saja, meski di sisi lain qoshor itu boleh dan pahala itu urusan Allah. Hehehe,,, so,,, kalau menurutku baimanapun, kita harus bijaksana dalam mengambil keputusan dalam segala hal. Yang penting ketika kita melakukan amalan ibadah, maupun apapun itu, kita tau ilmunya, kita tahu kenapa kita melakukan dan tahu sebab akibatnya. Dan islam memang selalu berkembang, bener kata selly, kita nggak boleh saklek dan berpikir pendekk,,, hehehhehe,,,, thanks to everyone who gives me new knowledge. New case, new knowledge :D

"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqashar salatmu, jika kamu takut di serang orang-orang kafir" ( QS. An-Nisaa': 101).

LKMM TL ITS 2012, I’m in !!!

(tulisannya udah agak lama nih, tapi sayang juga kalo g di-upload :) semoga bermanfaat)

Malam itu, sms masuk ke inbok ku. Sms pemberitauan aku lolos LKMM TL (Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa Tingkat Lanjut) selama 24-27Mei 2012.. hwaaa nggak nyangka,, nyangka sih dikit tapi, hehe. So, apa kesempatan  ini akan kamu lewatkan begitu saja? tentu saja tidak. Yes, guys, LKMM TL adalah jenjang LKMM terakhir di ITS setelah LKMM pra TD, LKMM TD, dan LKMM TM. Kalau kemarin LKMM TM tingkatnya se fakultas, maka kali ini di LKMM TL langsung seleksi tingkat institut. Jadi pesertanya nggak akan satu FMIPA saja, tapi se ITS. Tahun ini di LKMM TL 2012 ada 30 peserta yang lolos seleksi. Namun yang benar-benar ikut hanya 29 orang aja. Like a surprise..Peserta nggak di kasih tau dimana tempat pelatihan sampai hari H diberangkatkan. Ternyata tempat pelatihannya di Tretes Prigen Pasuruan :D.. hmmm padahal baru pagi nya pulang dari Mojokerto, langsung tancep lagi perjalanan lewat pegunungan n jalan berkelok-kelok n nanjak dengan si mini bus ITS.

Seru? Seru bgt. Ketemu temen-temen baru dengan background yang keren-keren. Kahima, Ketum JMMI, kadep PSDM, Sekum, aktivis BEM, serta para Pemandu2 ITS yang pastinya jauh lebih keren di atasku. Bukan merendah atau apa. Yaaah tapi begitulah, walau aku toh memang ya gini-gini aja, aku bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena di beri kesempatan untuk ikut mencicipi pelatihan bergengsi, tak hanya bergengsi tapi juga berat bgt ternyata, ini. Jadi inget kata pak Bambang Sampoerna, Kasubbag Kemahasiswaan ITS yang membuka LKMM TL.

“Kalian di sini bukan hanya karena kompetensi yang Anda punya, tapi juga karena kesempatan. Kalau punya kompetensi tapi ngggak ada kesempatan juga nggak bisa, atau punya kesempatan tapi tidak berkompetensi juga tidak bisa,” katanya

Kenapa aku kutip kalimat ini? karena ada seseorang yang suka merendah yang aku ingat suka menyangkal sebuah prestasi itu datang hanya karena kesempatan. It’s wrong right??? Hehehe

Kami menginap di Hotel Tanjung Plaza Tretes Prigen. Semacam reuni saja sama temen2 si Sospol PP pejuang peradaban, gimana enggak, ada aku, Ken hutomo (Asmen Dagri BEM ITS), Erry (Kahima TL), n Dedy (Kahima TC) yang juga ikut gabung di LKMM TL ini,, hehehe seru akhirnya ketemu temen lama, yang rasanya lama nggak ngumul.

Okey,, let’s talk about LKMM TL. Ternyata pelatihan satu ini nggak se horror jaman LKMM TM dulu. Mulai dari pembuatan essay syarat pendaftaran. Nggak pake tuh di ukur  margin-marginnya n harus balik ngeprint 18 kali kaya TM. Pas waktu platihannya pun juga nggak horror. Komdis, pemandu serta fasil yang semuanya dari dosen ITS n PENS juga nggak ngebikin LKMM TL jadi semenyiksa LKMM TM. Jadi kayak liburan, nginep di hotel 4 hari, ngumpul bareng temen2, plus juga para dsen pemandu yang fun bgt. Nggak nyangka orang se kelas Pak Ir Indrajaya Gerianto MSc (FTK), Pak Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng, dan pak Ir Budi Utomo Kukuh Widodo ME n Pak Drs M Zainul Asrori MSi yang biasa tampak galak, justru malah melayani kami dengan sanagt hangat, guyon, dan comfortable. Walau kadang juga dimarah2in gara2 telat masuk ruangan atau apalah. Yang jelas, oke bgt.

Inget kata pak budi kukuh, LKMM TL ini butuh kecerdasan. Dan bener bgt. Nggak lagi orientasi kita seperti pelatihan2 sebelumnya yang organisatoris. More than just that. .turun ke masyarakat, dan pemerintahan, demi bangsa, demi negara. Setidaknya poin-poin itulah yang menjadi center nilai-nilai di LKMM TL. Ya, kalau LKMM pra TD itu manajemen diri, LKMM TD managemen kegiatan, dan LKMM TM adalah managemen organisasi, maka LKMM Tl ini adalah managemen opini public.

Kata pak Budi, orang yang belajar di LKMM TL ini orang yang berbahaya. Bahkan sejarahnya, LKMM TL ini dulu ditentang keberadaannya karena bisa berbahaya bagi Negara. TL hanya boleh diselenggarakan oleh pemerintah, dulu DIKTI. Namun ITS menolak, mengingat banyaknya peserta dan kepentingan ilmu TL ini, akhirnya setelah melalui perjuangan yang lama dan a lot akhirnya TL bisa diselenggarakan ITS sejak 2002. Emang kenapa dengan TL?? Singkat kata, TL mengajarkan kita menjadi seorang penghasut. Bagaimana kita bisa mempengaruhi, menggerakkan, atau bahkan menyulut seseorang, kumpulan orang, dan bahkan masyarakat untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Nah kita akann bisa menjadi setan atau justru malaikat.

Yaaa, singkat kata begitulah. Orang TL tidak dicetak untuk menjadi popular, terkenal. Namun, ide kita, gagasan kita lah yang terkenal. Begitu kita melepaskan wacana, maka kita akan tenggelam begitu saja. kata pak indrajaya, LKMM TL butuh kecerasan. Itu sangat aku benarkan di materi pertama TL. Yaitu materi indicator kesejahteraan masyarakat. Mikir man…!! Belum lagi disambung dengan materi Pak Daniel M rosyid yang membahas soal tantangan masa depan. Sayangnya yang aku tangkep dari sosok n materi ini adalah justru peserta sedang dikenai wacana public melalui doktrin2 pendapat nya yang terkesan provokatif.

Ya, kental sekali kan kalo Pak Daniel ini orang yang idealis dan kekeuh menyuarakan soal pendidikan. Dengan background pamor yang sudah dikantonginya, rasanya sangat mudah sekali bagi Daniel untuk merasuki, meracuni, memasukkan doktrin2 pemikiran secara sengaja maupun tidak sengaja pada peserta. Hati-hati, itu saja. tak hanya untuk menghadapi sosok setenar Daniel, tapi  bisa juga orang lain disekitar kita yang kita anggap lebih dari kita. Yaaa itulah juga yang membuat diskusi mulai hidup di sesi itu. Yang bisa aku petik adalah, untuk menjadi orang besar, perlu wawasan yang sangat-sangat luas. Pemikiran dan analisis yang tajam, serta mampu melihat dan peka terhadap satu masalah, serta kemudian tau bagaimana penyelesaikan persoalan tersebut. :D

Kamis, Juni 07, 2012

Jatuh Cinta, Pada Dengar Pertama: Sungha Jung

Nggak sengaja coba browse instrumental guitar, eh nemu gitaris Korea satu ini.. sekali denger langsung jatuh cintaaa... main gitarnya wow... :D


ini dy waktu maen my heart will go on. ini nih yg bikin langsung suka :)


ini nyanyi Someone Like You.. dy udah gedhe, dan maennya makin Aseekk,, penghayatan bgt, maen gitarnya ngalir dari hati banget..:D


Proffesional acoustic finger-style guitarist satu ini berasal dari negeri yang sekarang lagi nge-trend, Korea. Nama aslinya sih kalo dalam bahasa Korea Seongha Jeong. Usianya sekarang tiga tahun lebih muda dari adekku, karena dya kelahiran 1996. Hwaaa,, nggak layak aku langsung nge-fans sama nih anak. Karena Jung ini lahirnya September,, hehe tgl 2 tepatnya..

Seperti Justin Beiber, Jung juga naik daun lewat situs YouTube. Gini-gini nih, Jung udah menangin 13 awards di Youtube karena punya 523 video yang diakses 1 juta penonton di dunia. Video yang paling beken, yaitu waktu Jung maen theme song nya "Pirates Of The Caribbean". He look so cute man...

Sampai sekrang Juhng udah punya dua album soslo, Yaitu Perfect Blue dan yang terbaru Irony. dan satu lagi album duet bareng "Narsha" for the song "I'm in Love". hwaaaa,,,, keren bgt nih anak...

kalo punya anak ntar di ajarin maen gitar biar kayak Sungha Jung boleh nih.. hahaha



Minggu, Juni 03, 2012

SKS, Jangan Diterusin..


Bayangin jika kamu harus berlari mengejar catetanmu, yang udah kamu lembur semaleman buat persiapan kuis, gara-gara si kertas itu ketiup angin dari lantai 4 dan jatuh nyangsang di pohon. Wkwkwkwkw #edisi kegokil

Mahasiswa memang sangat akrab sama yang namanya SKS. Bukan hanya Satuan Kredit Semester, tapi juga Sistem Kebut Semalam. Hehehe, setidaknya itulah yang aku dan beberapa temanku lakukan. :D bandel ya? Emang! Terutama kosan emak,  specially aku, Ifti dan henny. Kami bertiga ini saking soulmate nya, sampai setiap belajat ketika ada kuis selalu barengan.

Di kamar Ifti –kamar yang paling bersih di antara kami-, kami suka belajar sampai pagi. Nggak cumin belajar, tapi juga nggosip khas cewek, dan ngemil, dan juga ngedengerin playlist laptop secara bergiliran. Dari playlist itu kami bisa saling mengidentifikasi kegalauan masing-masing. Hahaha geje !

Seperti semalam juga. Kami belajar sampai jam 3 pagi nglembur si fisika statistik yang bikin orang stress. Uniknya, kami punya metode belajar yang sama. Belajar sambil nyatet alias ngrangkum. Berlembar-lembar kertas sedekit demi sedikit mulai berserakan dan mbikin kamar unyu si ifti berantakan.

henny -kuro-


Hingga pagi menjelang dan datang itu siang, kami merasa belum puas belajar sepagian begitu. Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan belajar di blackhole mini Fisika di lantai empat. Jadilah kami disana. Bak anak pinter yang sok-sok an belajar serius, sampai-sampai gak sempat nyapa senior2 yang lewat. Hehe.
Catatan kami makin banyak. Berlembar-lembar hasil coretan kami masing-masing.

Whuuuuuuuuuuuusss,,, tiba-tiba angina berhembus kencang dari arah belakang kami. Praktis, lembaran-lembaran itu bergoyong danterbang mengikuti arah angin.

Yang sial kali ini adalah si kuro, Henny. Catetannya lah yang kabur ngikut angin. Sontak anak Gresik ini njerit nggak kepalang. Padahal catetan itu ia rencanakan bakal di bawa masuk ke kelas (astaghfirullah,, jangan ditiru yaah).

Si kertas terbang dan jatuh ke lantai satu. Aku ifti saling bertatapan mata, dan satu kata. Ngakak!! Si henny langsung aja turun ke lantai dua. Si kertas buram itu ternyata nyangkut di atas pohon yang dahannya menjuntai di dekat lantai dua. Tapi tidak di tepi lantai dua, tapi jauh,,, haha

Aku dan ifti melihat ulah henny dari lantai empat. Henny, dengan bersenjatakan tongkat kayu –ngambil dari pot- berusaha menggapai si kertas. But, nothing happen. Hahaha, wajahnya itu lho yang bikin ngakak. “Hwaaaa kertaskuuu…” katanya sambil nggak capek menggoyang-goyang dahan pohon.

iphti -cilik-


Gemas, ifti akhirnya turun ke lantai dua dan dengan kekuatan super, menggoyangkan dahan pohon. Dalam sekejab si kertas buram itu telah berpindah tempat ke lantai satu. Hahaha,akhirnyaaaaaaaaaaa…henny yang paling lega menghela nafas. Dengan kertas itu, dia ada secercah harapan untuk bernafas saat kuis. Dengan keringat bercucuran,, tapi itu nggak menghalangi raut muka Henny yang lega bgt.. hahaha aku cuman bisa ngakak ngeliat dari atas ulah mereka yang gejeee,,, hahaha

Banzaaaiii..

Haha, tapi itu mungkin teguran dari yang di atas, kalau nggak baik bikin sontekan. Apalgi saat ujian begini. Makaya si contekan itu kabur di bawa angin. Anehnya, bahkan sudah terbang begitu pun masih aja di kejar. Ckckckckc… makanya,, jangan belajar dengan kurikulum SKS yaaah… belajar itu nggak ada yang instan.. 

kegejean

 ya,, cerita hari ini semoga akan jadi cerita manis kita di masa depan kawan. . haha