Selasa, Januari 25, 2011

IP Jelek, Gak Masalah.


Ini pertama kalinya sejak maba indeks Prestasi ku jauh dengan kata memuaskan. Bahkan harus dibawah tiga, standart yang aku patok selama kuliah. Aku tahu semester ini akan begini. Alasannya jelas, banyak mbolos, sering tidur di kelas, dan mbacem kalo bikin tugas. Tapi itu nggak akan jadi masalah, justru karena ini, aku merasakan jatuh, dan aku ingin bangun berdiri dan kemudian berlari.
Aku sadar, selama semester ini aku tidak fokus pada kuliah ku. Terlalu sibuk diluar, dan terlalu senang mencicipi dunia yang sudah lama aku idam-idamkan. Pikirku, mumpung ada kesempatan, kapan lagi? Itu salah satu prinsip yang aku pegang.
Mulai dari belajar robot sejak awal liburan, belajar social politik, belajar demo dan turun jalan membawa suara rakyat –mimpiku banget-, juga jurnalistik yang nggak pernah bosen aku geluti. Dan semuanya aku jalani semester ini.

menulis..

ikut lomba robot sampek ke Jogja..

belajar bikin robot..



Aku akui, aku pun merasa semester ini berat-beratnya….
Hampir setiap hari aku selalu masuk kamar kos diatas jam Sembilan malam, bahkan sesekali tidak pulang. Dan itu sama sekali karena kerepotan mengerjakan tugas kuliah atau kepentingan akademik sekalipun. Semua karena ambisi yang aku kejar dan aku nikmati tentunya.
ini satu juga yang membuatku ingin terjun lebih dalam..
....

ikut MUNAS di Jakarta BOLOS sampek seminggu , bahkan tanpa Ijin..

dan ikut aksi nasional




hampir setiap laporan resmi (LAPRES) aku selalu mbacem,, atau paling tidak ada saduran sana-sini. aKu sadar, dan aku paham.
Dan inilah aku, yang aku paham sekali. Ketika aku ingin sesuatu, aku harus mendapatkannya, tidak mau melewatkan satu kesempatan apapun, dan rela mengorbankan sesuatu yang mungkin aku bisa dapatkan nanti.
Lagi-lagi yang aku pahami, akademikku harus aku korbankan..

Cukup sulit sebenarnya, ketika di kelas nggak mudeng dan memilih untuk tidur saja. Sangat berbeda dengan semester-semester sebelumnya, yang aku sendiri berkomitmen walaupun nggak bisa tetep nggatekno ben ngerti.
Tapi, aku sama sekali tidak menyesal atau bahkan menyalahkan segala aktivitas yang aku geluti. Itu pilihanku dan inilah resiko yang harus aku ambil.dan sekali lagi aku tidak menyesal. Ini bukti kalau Allah masih memberiku nikmat sadar untuk merenung.
Karena pengalaman2 luar biasa yang aku dapatkan selama ini itu MAHAL.. 
 sejam bersama Rektor Baru.. (kapan lagiii)
sampai bertemu Pelukis terkenal Kartika Affandy (Putri mendiang maestro Affandy)

Ini bukan akhir bagiku untuk menyudahi segalanya. Hanya, yang belum sempat aku lakukan satu semester belakangan adalah fokus dan perhatian yang nggak bisa bercabang.
Paling tidak aku tahu kuncinya sekarang. Baanyak aktivitas bukan seharusnya mengorbankan satu diantaranya. Tapi mengoptimlakan diri sebaik-baiknya pada semua yang kita lakukan. Akademik, organisasi, dan mimpi…

 Hanya butuh tangan dan kaki yang beruaha keras dari biasanya, mata yang memandang lebih lama dari biasanya, dan hati yang merasaan lebih dalam dari sebelumnya.. dan doa yang lebih banyak dari biasanya...
 Sekali lagi, tulisan ini akan menjadi saksi kebangkitanku. IP jelek sekarang, nggak masalah. Karena dengan aku merasakan jatuh, maka aku punya keinginan untuk berdiri lagi dan kemudian berlari!

SEMANGAT!!