Bayangin jika kamu harus berlari
mengejar catetanmu, yang udah kamu lembur semaleman buat persiapan kuis,
gara-gara si kertas itu ketiup angin dari lantai 4 dan jatuh nyangsang di
pohon. Wkwkwkwkw #edisi kegokil
Mahasiswa memang sangat akrab
sama yang namanya SKS. Bukan hanya Satuan Kredit Semester, tapi juga Sistem
Kebut Semalam. Hehehe, setidaknya itulah yang aku dan beberapa temanku lakukan.
:D bandel ya? Emang! Terutama kosan emak,
specially aku, Ifti dan henny. Kami bertiga ini saking soulmate nya,
sampai setiap belajat ketika ada kuis selalu barengan.
Di kamar Ifti
–kamar yang paling bersih di antara kami-, kami suka belajar sampai pagi. Nggak
cumin belajar, tapi juga nggosip khas cewek, dan ngemil, dan juga ngedengerin
playlist laptop secara bergiliran. Dari playlist itu kami bisa saling
mengidentifikasi kegalauan masing-masing. Hahaha geje !
Seperti
semalam juga. Kami belajar sampai jam 3 pagi nglembur si fisika statistik yang
bikin orang stress. Uniknya, kami punya metode belajar yang sama. Belajar
sambil nyatet alias ngrangkum. Berlembar-lembar kertas sedekit demi sedikit
mulai berserakan dan mbikin kamar unyu si ifti berantakan.
henny -kuro- |
Hingga pagi
menjelang dan datang itu siang, kami merasa belum puas belajar sepagian begitu.
Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan belajar di blackhole mini Fisika di
lantai empat. Jadilah kami disana. Bak anak pinter yang sok-sok an belajar
serius, sampai-sampai gak sempat nyapa senior2 yang lewat. Hehe.
Catatan kami
makin banyak. Berlembar-lembar hasil coretan kami masing-masing.
Whuuuuuuuuuuuusss,,,
tiba-tiba angina berhembus kencang dari arah belakang kami. Praktis,
lembaran-lembaran itu bergoyong danterbang mengikuti arah angin.
Yang sial kali
ini adalah si kuro, Henny. Catetannya lah yang kabur ngikut angin. Sontak anak
Gresik ini njerit nggak kepalang. Padahal catetan itu ia rencanakan bakal di
bawa masuk ke kelas (astaghfirullah,, jangan ditiru yaah).
Si kertas
terbang dan jatuh ke lantai satu. Aku ifti saling bertatapan mata, dan satu
kata. Ngakak!! Si henny langsung aja turun ke lantai dua. Si kertas buram itu
ternyata nyangkut di atas pohon yang dahannya menjuntai di dekat lantai dua.
Tapi tidak di tepi lantai dua, tapi jauh,,, haha
Aku dan ifti
melihat ulah henny dari lantai empat. Henny, dengan bersenjatakan tongkat kayu
–ngambil dari pot- berusaha menggapai si kertas. But, nothing happen. Hahaha,
wajahnya itu lho yang bikin ngakak. “Hwaaaa kertaskuuu…” katanya sambil nggak
capek menggoyang-goyang dahan pohon.
iphti -cilik- |
Gemas, ifti
akhirnya turun ke lantai dua dan dengan kekuatan super, menggoyangkan dahan
pohon. Dalam sekejab si kertas buram itu telah berpindah tempat ke lantai satu.
Hahaha,akhirnyaaaaaaaaaaa…henny yang paling lega menghela nafas. Dengan kertas
itu, dia ada secercah harapan untuk bernafas saat kuis. Dengan keringat
bercucuran,, tapi itu nggak menghalangi raut muka Henny yang lega bgt.. hahaha
aku cuman bisa ngakak ngeliat dari atas ulah mereka yang gejeee,,, hahaha
Banzaaaiii..
Haha, tapi itu
mungkin teguran dari yang di atas, kalau nggak baik bikin sontekan. Apalgi saat
ujian begini. Makaya si contekan itu kabur di bawa angin. Anehnya, bahkan sudah
terbang begitu pun masih aja di kejar. Ckckckckc… makanya,, jangan belajar
dengan kurikulum SKS yaaah… belajar itu nggak ada yang instan..
kegejean |
ya,, cerita hari ini semoga akan jadi cerita manis kita di masa depan kawan. . haha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar