Minggu, Juni 03, 2012

SKS, Jangan Diterusin..


Bayangin jika kamu harus berlari mengejar catetanmu, yang udah kamu lembur semaleman buat persiapan kuis, gara-gara si kertas itu ketiup angin dari lantai 4 dan jatuh nyangsang di pohon. Wkwkwkwkw #edisi kegokil

Mahasiswa memang sangat akrab sama yang namanya SKS. Bukan hanya Satuan Kredit Semester, tapi juga Sistem Kebut Semalam. Hehehe, setidaknya itulah yang aku dan beberapa temanku lakukan. :D bandel ya? Emang! Terutama kosan emak,  specially aku, Ifti dan henny. Kami bertiga ini saking soulmate nya, sampai setiap belajat ketika ada kuis selalu barengan.

Di kamar Ifti –kamar yang paling bersih di antara kami-, kami suka belajar sampai pagi. Nggak cumin belajar, tapi juga nggosip khas cewek, dan ngemil, dan juga ngedengerin playlist laptop secara bergiliran. Dari playlist itu kami bisa saling mengidentifikasi kegalauan masing-masing. Hahaha geje !

Seperti semalam juga. Kami belajar sampai jam 3 pagi nglembur si fisika statistik yang bikin orang stress. Uniknya, kami punya metode belajar yang sama. Belajar sambil nyatet alias ngrangkum. Berlembar-lembar kertas sedekit demi sedikit mulai berserakan dan mbikin kamar unyu si ifti berantakan.

henny -kuro-


Hingga pagi menjelang dan datang itu siang, kami merasa belum puas belajar sepagian begitu. Akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan belajar di blackhole mini Fisika di lantai empat. Jadilah kami disana. Bak anak pinter yang sok-sok an belajar serius, sampai-sampai gak sempat nyapa senior2 yang lewat. Hehe.
Catatan kami makin banyak. Berlembar-lembar hasil coretan kami masing-masing.

Whuuuuuuuuuuuusss,,, tiba-tiba angina berhembus kencang dari arah belakang kami. Praktis, lembaran-lembaran itu bergoyong danterbang mengikuti arah angin.

Yang sial kali ini adalah si kuro, Henny. Catetannya lah yang kabur ngikut angin. Sontak anak Gresik ini njerit nggak kepalang. Padahal catetan itu ia rencanakan bakal di bawa masuk ke kelas (astaghfirullah,, jangan ditiru yaah).

Si kertas terbang dan jatuh ke lantai satu. Aku ifti saling bertatapan mata, dan satu kata. Ngakak!! Si henny langsung aja turun ke lantai dua. Si kertas buram itu ternyata nyangkut di atas pohon yang dahannya menjuntai di dekat lantai dua. Tapi tidak di tepi lantai dua, tapi jauh,,, haha

Aku dan ifti melihat ulah henny dari lantai empat. Henny, dengan bersenjatakan tongkat kayu –ngambil dari pot- berusaha menggapai si kertas. But, nothing happen. Hahaha, wajahnya itu lho yang bikin ngakak. “Hwaaaa kertaskuuu…” katanya sambil nggak capek menggoyang-goyang dahan pohon.

iphti -cilik-


Gemas, ifti akhirnya turun ke lantai dua dan dengan kekuatan super, menggoyangkan dahan pohon. Dalam sekejab si kertas buram itu telah berpindah tempat ke lantai satu. Hahaha,akhirnyaaaaaaaaaaa…henny yang paling lega menghela nafas. Dengan kertas itu, dia ada secercah harapan untuk bernafas saat kuis. Dengan keringat bercucuran,, tapi itu nggak menghalangi raut muka Henny yang lega bgt.. hahaha aku cuman bisa ngakak ngeliat dari atas ulah mereka yang gejeee,,, hahaha

Banzaaaiii..

Haha, tapi itu mungkin teguran dari yang di atas, kalau nggak baik bikin sontekan. Apalgi saat ujian begini. Makaya si contekan itu kabur di bawa angin. Anehnya, bahkan sudah terbang begitu pun masih aja di kejar. Ckckckckc… makanya,, jangan belajar dengan kurikulum SKS yaaah… belajar itu nggak ada yang instan.. 

kegejean

 ya,, cerita hari ini semoga akan jadi cerita manis kita di masa depan kawan. . haha


Tidak ada komentar:

Posting Komentar