(tulisannya udah agak lama nih, tapi sayang juga kalo g di-upload :) semoga bermanfaat)
Malam itu, sms masuk ke inbok ku. Sms pemberitauan aku lolos LKMM TL (Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa Tingkat Lanjut) selama 24-27Mei 2012.. hwaaa nggak nyangka,, nyangka sih dikit tapi, hehe. So, apa kesempatan ini akan kamu lewatkan begitu saja? tentu saja tidak. Yes, guys, LKMM TL adalah jenjang LKMM terakhir di ITS setelah LKMM pra TD, LKMM TD, dan LKMM TM. Kalau kemarin LKMM TM tingkatnya se fakultas, maka kali ini di LKMM TL langsung seleksi tingkat institut. Jadi pesertanya nggak akan satu FMIPA saja, tapi se ITS. Tahun ini di LKMM TL 2012 ada 30 peserta yang lolos seleksi. Namun yang benar-benar ikut hanya 29 orang aja. Like a surprise..Peserta nggak di kasih tau dimana tempat pelatihan sampai hari H diberangkatkan. Ternyata tempat pelatihannya di Tretes Prigen Pasuruan :D.. hmmm padahal baru pagi nya pulang dari Mojokerto, langsung tancep lagi perjalanan lewat pegunungan n jalan berkelok-kelok n nanjak dengan si mini bus ITS.
Seru? Seru bgt. Ketemu temen-temen baru dengan background yang keren-keren. Kahima, Ketum JMMI, kadep PSDM, Sekum, aktivis BEM, serta para Pemandu2 ITS yang pastinya jauh lebih keren di atasku. Bukan merendah atau apa. Yaaah tapi begitulah, walau aku toh memang ya gini-gini aja, aku bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena di beri kesempatan untuk ikut mencicipi pelatihan bergengsi, tak hanya bergengsi tapi juga berat bgt ternyata, ini. Jadi inget kata pak Bambang Sampoerna, Kasubbag Kemahasiswaan ITS yang membuka LKMM TL.
“Kalian di sini bukan hanya karena kompetensi yang Anda punya, tapi juga karena kesempatan. Kalau punya kompetensi tapi ngggak ada kesempatan juga nggak bisa, atau punya kesempatan tapi tidak berkompetensi juga tidak bisa,” katanya
Kenapa aku kutip kalimat ini? karena ada seseorang yang suka merendah yang aku ingat suka menyangkal sebuah prestasi itu datang hanya karena kesempatan. It’s wrong right??? Hehehe
Kami menginap di Hotel Tanjung Plaza Tretes Prigen. Semacam reuni saja sama temen2 si Sospol PP pejuang peradaban, gimana enggak, ada aku, Ken hutomo (Asmen Dagri BEM ITS), Erry (Kahima TL), n Dedy (Kahima TC) yang juga ikut gabung di LKMM TL ini,, hehehe seru akhirnya ketemu temen lama, yang rasanya lama nggak ngumul.
Okey,, let’s talk about LKMM TL. Ternyata pelatihan satu ini nggak se horror jaman LKMM TM dulu. Mulai dari pembuatan essay syarat pendaftaran. Nggak pake tuh di ukur margin-marginnya n harus balik ngeprint 18 kali kaya TM. Pas waktu platihannya pun juga nggak horror. Komdis, pemandu serta fasil yang semuanya dari dosen ITS n PENS juga nggak ngebikin LKMM TL jadi semenyiksa LKMM TM. Jadi kayak liburan, nginep di hotel 4 hari, ngumpul bareng temen2, plus juga para dsen pemandu yang fun bgt. Nggak nyangka orang se kelas Pak Ir Indrajaya Gerianto MSc (FTK), Pak Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng, dan pak Ir Budi Utomo Kukuh Widodo ME n Pak Drs M Zainul Asrori MSi yang biasa tampak galak, justru malah melayani kami dengan sanagt hangat, guyon, dan comfortable. Walau kadang juga dimarah2in gara2 telat masuk ruangan atau apalah. Yang jelas, oke bgt.
Inget kata pak budi kukuh, LKMM TL ini butuh kecerdasan. Dan bener bgt. Nggak lagi orientasi kita seperti pelatihan2 sebelumnya yang organisatoris. More than just that. .turun ke masyarakat, dan pemerintahan, demi bangsa, demi negara. Setidaknya poin-poin itulah yang menjadi center nilai-nilai di LKMM TL. Ya, kalau LKMM pra TD itu manajemen diri, LKMM TD managemen kegiatan, dan LKMM TM adalah managemen organisasi, maka LKMM Tl ini adalah managemen opini public.
Kata pak Budi, orang yang belajar di LKMM TL ini orang yang berbahaya. Bahkan sejarahnya, LKMM TL ini dulu ditentang keberadaannya karena bisa berbahaya bagi Negara. TL hanya boleh diselenggarakan oleh pemerintah, dulu DIKTI. Namun ITS menolak, mengingat banyaknya peserta dan kepentingan ilmu TL ini, akhirnya setelah melalui perjuangan yang lama dan a lot akhirnya TL bisa diselenggarakan ITS sejak 2002. Emang kenapa dengan TL?? Singkat kata, TL mengajarkan kita menjadi seorang penghasut. Bagaimana kita bisa mempengaruhi, menggerakkan, atau bahkan menyulut seseorang, kumpulan orang, dan bahkan masyarakat untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Nah kita akann bisa menjadi setan atau justru malaikat.
Yaaa, singkat kata begitulah. Orang TL tidak dicetak untuk menjadi popular, terkenal. Namun, ide kita, gagasan kita lah yang terkenal. Begitu kita melepaskan wacana, maka kita akan tenggelam begitu saja. kata pak indrajaya, LKMM TL butuh kecerasan. Itu sangat aku benarkan di materi pertama TL. Yaitu materi indicator kesejahteraan masyarakat. Mikir man…!! Belum lagi disambung dengan materi Pak Daniel M rosyid yang membahas soal tantangan masa depan. Sayangnya yang aku tangkep dari sosok n materi ini adalah justru peserta sedang dikenai wacana public melalui doktrin2 pendapat nya yang terkesan provokatif.
Ya, kental sekali kan kalo Pak Daniel ini orang yang idealis dan kekeuh menyuarakan soal pendidikan. Dengan background pamor yang sudah dikantonginya, rasanya sangat mudah sekali bagi Daniel untuk merasuki, meracuni, memasukkan doktrin2 pemikiran secara sengaja maupun tidak sengaja pada peserta. Hati-hati, itu saja. tak hanya untuk menghadapi sosok setenar Daniel, tapi bisa juga orang lain disekitar kita yang kita anggap lebih dari kita. Yaaa itulah juga yang membuat diskusi mulai hidup di sesi itu. Yang bisa aku petik adalah, untuk menjadi orang besar, perlu wawasan yang sangat-sangat luas. Pemikiran dan analisis yang tajam, serta mampu melihat dan peka terhadap satu masalah, serta kemudian tau bagaimana penyelesaikan persoalan tersebut. :D
Malam itu, sms masuk ke inbok ku. Sms pemberitauan aku lolos LKMM TL (Latihan Keterampilan Managemen Mahasiswa Tingkat Lanjut) selama 24-27Mei 2012.. hwaaa nggak nyangka,, nyangka sih dikit tapi, hehe. So, apa kesempatan ini akan kamu lewatkan begitu saja? tentu saja tidak. Yes, guys, LKMM TL adalah jenjang LKMM terakhir di ITS setelah LKMM pra TD, LKMM TD, dan LKMM TM. Kalau kemarin LKMM TM tingkatnya se fakultas, maka kali ini di LKMM TL langsung seleksi tingkat institut. Jadi pesertanya nggak akan satu FMIPA saja, tapi se ITS. Tahun ini di LKMM TL 2012 ada 30 peserta yang lolos seleksi. Namun yang benar-benar ikut hanya 29 orang aja. Like a surprise..Peserta nggak di kasih tau dimana tempat pelatihan sampai hari H diberangkatkan. Ternyata tempat pelatihannya di Tretes Prigen Pasuruan :D.. hmmm padahal baru pagi nya pulang dari Mojokerto, langsung tancep lagi perjalanan lewat pegunungan n jalan berkelok-kelok n nanjak dengan si mini bus ITS.
Seru? Seru bgt. Ketemu temen-temen baru dengan background yang keren-keren. Kahima, Ketum JMMI, kadep PSDM, Sekum, aktivis BEM, serta para Pemandu2 ITS yang pastinya jauh lebih keren di atasku. Bukan merendah atau apa. Yaaah tapi begitulah, walau aku toh memang ya gini-gini aja, aku bersyukur dan berterima kasih pada Tuhan karena di beri kesempatan untuk ikut mencicipi pelatihan bergengsi, tak hanya bergengsi tapi juga berat bgt ternyata, ini. Jadi inget kata pak Bambang Sampoerna, Kasubbag Kemahasiswaan ITS yang membuka LKMM TL.
“Kalian di sini bukan hanya karena kompetensi yang Anda punya, tapi juga karena kesempatan. Kalau punya kompetensi tapi ngggak ada kesempatan juga nggak bisa, atau punya kesempatan tapi tidak berkompetensi juga tidak bisa,” katanya
Kenapa aku kutip kalimat ini? karena ada seseorang yang suka merendah yang aku ingat suka menyangkal sebuah prestasi itu datang hanya karena kesempatan. It’s wrong right??? Hehehe
Kami menginap di Hotel Tanjung Plaza Tretes Prigen. Semacam reuni saja sama temen2 si Sospol PP pejuang peradaban, gimana enggak, ada aku, Ken hutomo (Asmen Dagri BEM ITS), Erry (Kahima TL), n Dedy (Kahima TC) yang juga ikut gabung di LKMM TL ini,, hehehe seru akhirnya ketemu temen lama, yang rasanya lama nggak ngumul.
Okey,, let’s talk about LKMM TL. Ternyata pelatihan satu ini nggak se horror jaman LKMM TM dulu. Mulai dari pembuatan essay syarat pendaftaran. Nggak pake tuh di ukur margin-marginnya n harus balik ngeprint 18 kali kaya TM. Pas waktu platihannya pun juga nggak horror. Komdis, pemandu serta fasil yang semuanya dari dosen ITS n PENS juga nggak ngebikin LKMM TL jadi semenyiksa LKMM TM. Jadi kayak liburan, nginep di hotel 4 hari, ngumpul bareng temen2, plus juga para dsen pemandu yang fun bgt. Nggak nyangka orang se kelas Pak Ir Indrajaya Gerianto MSc (FTK), Pak Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng, dan pak Ir Budi Utomo Kukuh Widodo ME n Pak Drs M Zainul Asrori MSi yang biasa tampak galak, justru malah melayani kami dengan sanagt hangat, guyon, dan comfortable. Walau kadang juga dimarah2in gara2 telat masuk ruangan atau apalah. Yang jelas, oke bgt.
Inget kata pak budi kukuh, LKMM TL ini butuh kecerdasan. Dan bener bgt. Nggak lagi orientasi kita seperti pelatihan2 sebelumnya yang organisatoris. More than just that. .turun ke masyarakat, dan pemerintahan, demi bangsa, demi negara. Setidaknya poin-poin itulah yang menjadi center nilai-nilai di LKMM TL. Ya, kalau LKMM pra TD itu manajemen diri, LKMM TD managemen kegiatan, dan LKMM TM adalah managemen organisasi, maka LKMM Tl ini adalah managemen opini public.
Kata pak Budi, orang yang belajar di LKMM TL ini orang yang berbahaya. Bahkan sejarahnya, LKMM TL ini dulu ditentang keberadaannya karena bisa berbahaya bagi Negara. TL hanya boleh diselenggarakan oleh pemerintah, dulu DIKTI. Namun ITS menolak, mengingat banyaknya peserta dan kepentingan ilmu TL ini, akhirnya setelah melalui perjuangan yang lama dan a lot akhirnya TL bisa diselenggarakan ITS sejak 2002. Emang kenapa dengan TL?? Singkat kata, TL mengajarkan kita menjadi seorang penghasut. Bagaimana kita bisa mempengaruhi, menggerakkan, atau bahkan menyulut seseorang, kumpulan orang, dan bahkan masyarakat untuk mengikuti apa yang kita inginkan. Nah kita akann bisa menjadi setan atau justru malaikat.
Yaaa, singkat kata begitulah. Orang TL tidak dicetak untuk menjadi popular, terkenal. Namun, ide kita, gagasan kita lah yang terkenal. Begitu kita melepaskan wacana, maka kita akan tenggelam begitu saja. kata pak indrajaya, LKMM TL butuh kecerasan. Itu sangat aku benarkan di materi pertama TL. Yaitu materi indicator kesejahteraan masyarakat. Mikir man…!! Belum lagi disambung dengan materi Pak Daniel M rosyid yang membahas soal tantangan masa depan. Sayangnya yang aku tangkep dari sosok n materi ini adalah justru peserta sedang dikenai wacana public melalui doktrin2 pendapat nya yang terkesan provokatif.
Ya, kental sekali kan kalo Pak Daniel ini orang yang idealis dan kekeuh menyuarakan soal pendidikan. Dengan background pamor yang sudah dikantonginya, rasanya sangat mudah sekali bagi Daniel untuk merasuki, meracuni, memasukkan doktrin2 pemikiran secara sengaja maupun tidak sengaja pada peserta. Hati-hati, itu saja. tak hanya untuk menghadapi sosok setenar Daniel, tapi bisa juga orang lain disekitar kita yang kita anggap lebih dari kita. Yaaa itulah juga yang membuat diskusi mulai hidup di sesi itu. Yang bisa aku petik adalah, untuk menjadi orang besar, perlu wawasan yang sangat-sangat luas. Pemikiran dan analisis yang tajam, serta mampu melihat dan peka terhadap satu masalah, serta kemudian tau bagaimana penyelesaikan persoalan tersebut. :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar