Kamis, Februari 16, 2012

untittled

have u ever fell this feeling? being tired, so tired may be over your day?
feeling disappeared of anything, hopeless?
yeah hoax maybe, but its really moody time guys,, 
missing family to be gather ,,, 
i know it too complicated to be shared, but i know, be shared or not we have to go
i still have u mom... and i hope u can (must) being with me in my best time later..

miss u full dad, that I dreamed about u for last few days .. 
or it means that u miss me too?? haha i hope so..
i know u with me even u are so far away..

be with me forever.. ;')

Minggu, Februari 05, 2012

Passion ?


Passion, is the word I often hear for a while mounth. My friends, my patner, and somebody else often shared me that their passion is gone in a case. When I was listening them, I just guess that passion is same as motivation, or a will. But in real, it’s wrong. So wrong I think.

I tried to look for the definition of this word. What’s the really it means..

Passion is the energy that comes from bringing more of YOU into what you do.

Yeah, that definition I got from my surfing in my late night.  

In deep, I try to make my own definition about passion.

Passion is a thing that very simple but mean much more than anything, which can bring you to do something you want, and it can make you desire to give everyting you have to get it. But passion is also sincere for me. Because for me, by sincere, we can find our passion.


Passion is not need to be find out, but you have to do something so passion will find you ;)



Good night guys .. ~~

Sabtu, Februari 04, 2012

Muludan versi PPSA


Ingatan melayang-layang ke tradisi muludan di pondok..

Kalau di pondok muludan ngapain??

Hmmm ,,, muludan di Pondok Pesantren Sunan Ampel menjadi even besar-besaran..

Sejak dua minggu sebelum hari H, di pondok pasti sudah sibuk desas-desus mau ada acara apa tahun ini. Karena setiap tahun pasti berbeda. Dan apapun acara nya aku selalu excited. Why? Karena pasti  bakal banyak cerita tentang nabi. :D I do love it..

Salah satu yang paling berkesan adalah tahun terakhirku di pondok. Saat muludan, satu kitab harus dibaca penuh oleh setiap santri dengan ikut ngaji Abah setiap sore sampai magrib. Pengajian ini pengajian terbuka yang ngundang penduduk sekitar. Membuat jalan ditutup dan santri otomatis nggak bisa keluar pondok. (dulu pasti kesel gak bisa main hehehe).

Nah yang special tahun itu adalah pondok mengundang Habib dari Pasuruan. Habib adalah manusia keturuanan Nabi. Keturunan asli yang punya garis nasab langsung dari Rosulullah.. aku ingat betul saat-saat si Habib masuk ke lokasi pondok, aku dan santri putri lainnya segera berebut “ngintip” dari jendela (karena dipisah oleh hijab n ruang utama masjid) agar bisa melihat si Habib secara langsung. Hmm,, walaupun cuma sekelebat, tapi aku bisa ingat perawakan si Habib. Tinggi, kulit putih tapi agak coklat, hidungnya mancung sekali, dan Arab banget pokoknya :D. Dan satu lagi, ganteng. Dia datang dengan beberapa anak kecil, yang katanya anaknya atau kalo g salah saudaranya, semuanya ke arab-araban.

Hmm aku jadi tidak bisa membayangkan gimana gantengnya nabi Muhammad ya?? *ingat kata guruku MI dulu. Kata nya kalao ada sebuah lingkaran penuh, setengahnya adalah kegantengan nabi  Muhammad, seperempatnya Nabi Yusuf, dan seperempat terakhirnya adalah dibagi kan ke seluruh manusia biasa di bumi ini.. Subhanallah..

Dan suasana mengharukan justru terjadi saat mbaca diba’ sholawat bersama Habib. Saat bacaan “Ya Nabi salam alaika.. “ nah, kami semua di wajibkan berdiri. Disana kami semua berdiri, kata ustadzah, saat itu Nabi Muhammad turun karena dipanggil oleh sholawat kita. Beliau ada diantara kita, makanya kita berdiri, begitu katanya. Hwaaa aku merinding saat itu, bahkan ketika aku membuat postingan ini, aku merinding..

Makanya, aku suka diba’an, :)  why? Karena ini membuat ku merasa sangat dekat dengannya (nabi Muhammad). Manusia, sama seperti kita, yang menjadi utusan Tuhan, pencipta kita. Dia sama manusia seperti kita, tapi sama sekali berbeda tingkatannya, kemuliaannya, dan semuanya. Tanpa bertemu pun, dengan sendirinya membuat setiap orang  merasakan rindu padanya.. :D

Seperti orang jaman sekarang yang mengucapkan “Happy Birthday” saat ulang tahun kawannya. Maka kita hanya perlu bersholawat untuknya sebagai ucapan kegembiraan atas kelahirannya.. 

Muludan #1


Sejak kemarin, orang-orang didesaku sedang sibuk membicarakan tentang perayaan maulid nabi, atau yang biasa disebut dengan muludan. Dan pagi ini, ibu-ibu sudah berjajar mengerumuni penjual sayur untuk membeli beberapa keperluan memasak untuk acara nanti malam. Ya, setiap muludan, di setiap mushollah di desaku menggelar acara muludan. Sederhana saja, acaranya yaitu sholawatan, diba'an, dan kemudian diakhiri dengan ambengan.

Begitu adzan magrib berkumandang, muda-mudi bergumul ramai menuju mushollah di RT nya masing-masing. Mereka tidak akan pulang hingga adzan isyak. Usai jamaah magrib, jemaah bersama-sama berdzikir dan bersholawat dengan membaca buku diba’. Ya, diba’ adalah kitab berbahasa arab yang isinya adalah puji-pujian untuk Rosulullah Muhammad SAW.

Istimewanya, pujian ini dibawakan dengan nada bermacam-macam. Bisa jadi nadanya tidak lagi seperti sholawatan pada umumnya. Melainkan lagu-lagu yang sedang top di masa itu. Bisa dangdut, pop, atau bahkan lagu Korea, alay ya? *Bahkan lagu diba’an jamanku dengan sekarang sudah jauh beda, dan sedikit sekali yang masih sama.

Haha, bukan masalah alay tidaknya. Konon, bermacamnya nada diba’ adalah siasat agar menarik anak-anak kecil untuk ikut bersholawat dengan lagu-lagu yang sudah mereka kenal. Dan kalau sedang beruntung mushollah akan dapat pinjaman alat music berupa ‘samroh’. *mengingatkan jaman mondok dulu, main samroh, salah satu hobi saat diba’an :D

Dan usai buku diba’ khatam dibaca, puncak acara yang dinanti tiba. Ambeng dikeluarkan.. *ini berdasarkan diskripsi adik, karena yang ikut ambengan hanya orang laki-laki saja.. hehehe
Setiap rumah mendapat jatah mengeluarkan ambeng. Apa saja. Boleh nasi, atau buah. Nyam nyam nyam :). Muludan kali ini keluargaku masak nasi kunging lengkap dengan setelannya…

Tradisi beginian baru aku temukan sejak di Mojokerto. Waktu di Jombang tidak ada kegiatan yang membuat guyup begini. Maklum, perumahan memang membuat kegiatan kecil-kecilan begini jarang terlaksana disana. Paling banter saat idul fitri, 17 agustus an, atau acara bapak-bapak liwetan.. (dulu waktu aku masih kecil, makanya tau karena suka ikut ayah liwetan. Haha bapak-bapak masak2 sendiri tengah malam, dari masak nasi sampak nggoreng lauk nya.. sweet memories)

Muludan, bagaimana pun hikmahnya adalah mengingatkan kita pada Nabi Muhammad sang pembawa rahmat utusan Allah untuk menyebarkan agama Islam di bumi kita tercinta..

Kamis, Februari 02, 2012

UoA




university of arizona 

what's wrong?

hahaha, kok jadi galau begini??
kebetulan atau gimana?
yang bisa njawab pasti hanya Yang Maha Tau
percaya saja, tak ada yang sia-sia.
pasti ada makna di setiap pertanda..
keep in touch..
masih banyak tanggung jawab, masih banyak yang harus diberi perhatian lebih

Rabu, Februari 01, 2012

Sego Punel Bangil


 Pernah dengar kuliner berlabel “Sego Punel”??

Hoho, jangan salah, makanan satu ini hanya ada di Bangil. Remember ?

Apa uniknya? Yang jadi ke khas an sego punel ini adalah nasinya yang punel, atau kalau kataku pas. Tidak keras juga tidak lembek. Istimewanya, untuk satu porsi sego punel ini, nasinya hanya satu genggang tangan. Tapi lauknya,,, jangan salah. Ada lebih dar tiga macam. Mulai gorengan daging, dendeng, bobor, pentol kelapa, sate kerang, sayur lodeh, serta dilengkapi dengan sambal kacang panjang mentah.. nyam nyam nyam  ...

Just come to Bangil Kota Bordir, and try this food :D


dimana?
gak perlu bingung..  cukup di sekitaran alun-alun Bangil (Swadesi), kamu bakal langsung ketemu sama Sego Punel ini. Dan jangan lupa juga cobain jajanan khas Bangil lainnya. Ex: Pukis Arab, Lumpur, Bungku, Kue Lapis, dll,, :D Selamat mencoba..

what 21 ?



 ^.^

Sebuah Senyuman


Tiba-tiba ingatanku melayang ke satu peristiwa beberapa minggu lalu. Saat aku berkunjung ke rumah penjaga rumahku. Dia sedang sakit waktu itu, makanya aku ke rumahnya untuk menjenguk sekaligus memastikan apakah dia baik-baik saja. Karena menurut kabar dia baru saja terserempet motor.

Rumahnya sekitar Sembilan kilometer dari rumahku. Jauh? Iya. Susah pula nyarinya.

Kesan pertama saat aku sampai di kediamannya adalah menyesal. Ya. Tentang banyak hal. Tentang semua prasangka burukku, soal marahku kenapa dia yang sudah berhari-hari tidak masuk kerja dan tidak memberi kabar. Juga pikiranku untuk memberhentikannya saja!

Semua itu raib seketika aku mekihat keadaan keluarganya, yang yaah mengharukan. Mbak Ambar, nama si mbakku itu, dia janda muda. Usianya baru 35 an. Anaknya satu dan usianya seusia adikku yang terakhir, masih SD. Saat aku disana, aku segera di sambut ramah oleh ibu, ayah, dan juga Andik, nama putra mbak ambar.  Syukurlah, hanya kaki mbak ambar luka. Tapi luka itu sukses menyisakan enam jahitan di jari kelingking kaki kanannya.

Aku tak henti2 nya merutuk prasangkaku selama ini. Aku hanya nggak habis fikir, sebeginikah 
keadaan mbak ambar dan keluarganya. Dalam bangunan sekecil ini dihuni berbanyak ini, dan mirisnya aku tau hanya mbak ambar sebagai tulang punggung pengepul dapur.

Mirisku bertambah ketika si Andik menyapa ku dengan senyumnya yang khas anak kecil

“Nggak ndelok bantengan, ning Ima? (nggak liat bantengan ning ima?)”, katanya riang. Lalu dia bercerita juga kalau semalaman ini bakal ada pencak silat bantengan. Dia ngajak aku soalnya tau adek ku suka nonton bantengan juga.

Senyum itu. Riang sekali. Sumpah aku merasa tersindir.

Kita hanya perlu melihat ke bawah sedikit saja untuk bisa menyadari betapa sombongnya kita.



Memilih Apa Dipilih?


Hidup adalah pilihan. Ya, itu memang klasik. Tapi memang begitulah adanya. Saat pilihan itu ada dihadapan kita dan kita harus memilih. Mana yang harus kita pilih? Apa yang harus kita pilih?
Pilih sekarang atau kau hanya akan pasrah menunggu pilihan itu memilihmu?
Hmmmmmmh… take it or u will never find then. 
dan berdoa semoga pilihanmu bukan pilihan yang salah :))