Sabtu, Februari 04, 2012

Muludan versi PPSA


Ingatan melayang-layang ke tradisi muludan di pondok..

Kalau di pondok muludan ngapain??

Hmmm ,,, muludan di Pondok Pesantren Sunan Ampel menjadi even besar-besaran..

Sejak dua minggu sebelum hari H, di pondok pasti sudah sibuk desas-desus mau ada acara apa tahun ini. Karena setiap tahun pasti berbeda. Dan apapun acara nya aku selalu excited. Why? Karena pasti  bakal banyak cerita tentang nabi. :D I do love it..

Salah satu yang paling berkesan adalah tahun terakhirku di pondok. Saat muludan, satu kitab harus dibaca penuh oleh setiap santri dengan ikut ngaji Abah setiap sore sampai magrib. Pengajian ini pengajian terbuka yang ngundang penduduk sekitar. Membuat jalan ditutup dan santri otomatis nggak bisa keluar pondok. (dulu pasti kesel gak bisa main hehehe).

Nah yang special tahun itu adalah pondok mengundang Habib dari Pasuruan. Habib adalah manusia keturuanan Nabi. Keturunan asli yang punya garis nasab langsung dari Rosulullah.. aku ingat betul saat-saat si Habib masuk ke lokasi pondok, aku dan santri putri lainnya segera berebut “ngintip” dari jendela (karena dipisah oleh hijab n ruang utama masjid) agar bisa melihat si Habib secara langsung. Hmm,, walaupun cuma sekelebat, tapi aku bisa ingat perawakan si Habib. Tinggi, kulit putih tapi agak coklat, hidungnya mancung sekali, dan Arab banget pokoknya :D. Dan satu lagi, ganteng. Dia datang dengan beberapa anak kecil, yang katanya anaknya atau kalo g salah saudaranya, semuanya ke arab-araban.

Hmm aku jadi tidak bisa membayangkan gimana gantengnya nabi Muhammad ya?? *ingat kata guruku MI dulu. Kata nya kalao ada sebuah lingkaran penuh, setengahnya adalah kegantengan nabi  Muhammad, seperempatnya Nabi Yusuf, dan seperempat terakhirnya adalah dibagi kan ke seluruh manusia biasa di bumi ini.. Subhanallah..

Dan suasana mengharukan justru terjadi saat mbaca diba’ sholawat bersama Habib. Saat bacaan “Ya Nabi salam alaika.. “ nah, kami semua di wajibkan berdiri. Disana kami semua berdiri, kata ustadzah, saat itu Nabi Muhammad turun karena dipanggil oleh sholawat kita. Beliau ada diantara kita, makanya kita berdiri, begitu katanya. Hwaaa aku merinding saat itu, bahkan ketika aku membuat postingan ini, aku merinding..

Makanya, aku suka diba’an, :)  why? Karena ini membuat ku merasa sangat dekat dengannya (nabi Muhammad). Manusia, sama seperti kita, yang menjadi utusan Tuhan, pencipta kita. Dia sama manusia seperti kita, tapi sama sekali berbeda tingkatannya, kemuliaannya, dan semuanya. Tanpa bertemu pun, dengan sendirinya membuat setiap orang  merasakan rindu padanya.. :D

Seperti orang jaman sekarang yang mengucapkan “Happy Birthday” saat ulang tahun kawannya. Maka kita hanya perlu bersholawat untuknya sebagai ucapan kegembiraan atas kelahirannya.. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar