Sabtu, Februari 04, 2012

Muludan #1


Sejak kemarin, orang-orang didesaku sedang sibuk membicarakan tentang perayaan maulid nabi, atau yang biasa disebut dengan muludan. Dan pagi ini, ibu-ibu sudah berjajar mengerumuni penjual sayur untuk membeli beberapa keperluan memasak untuk acara nanti malam. Ya, setiap muludan, di setiap mushollah di desaku menggelar acara muludan. Sederhana saja, acaranya yaitu sholawatan, diba'an, dan kemudian diakhiri dengan ambengan.

Begitu adzan magrib berkumandang, muda-mudi bergumul ramai menuju mushollah di RT nya masing-masing. Mereka tidak akan pulang hingga adzan isyak. Usai jamaah magrib, jemaah bersama-sama berdzikir dan bersholawat dengan membaca buku diba’. Ya, diba’ adalah kitab berbahasa arab yang isinya adalah puji-pujian untuk Rosulullah Muhammad SAW.

Istimewanya, pujian ini dibawakan dengan nada bermacam-macam. Bisa jadi nadanya tidak lagi seperti sholawatan pada umumnya. Melainkan lagu-lagu yang sedang top di masa itu. Bisa dangdut, pop, atau bahkan lagu Korea, alay ya? *Bahkan lagu diba’an jamanku dengan sekarang sudah jauh beda, dan sedikit sekali yang masih sama.

Haha, bukan masalah alay tidaknya. Konon, bermacamnya nada diba’ adalah siasat agar menarik anak-anak kecil untuk ikut bersholawat dengan lagu-lagu yang sudah mereka kenal. Dan kalau sedang beruntung mushollah akan dapat pinjaman alat music berupa ‘samroh’. *mengingatkan jaman mondok dulu, main samroh, salah satu hobi saat diba’an :D

Dan usai buku diba’ khatam dibaca, puncak acara yang dinanti tiba. Ambeng dikeluarkan.. *ini berdasarkan diskripsi adik, karena yang ikut ambengan hanya orang laki-laki saja.. hehehe
Setiap rumah mendapat jatah mengeluarkan ambeng. Apa saja. Boleh nasi, atau buah. Nyam nyam nyam :). Muludan kali ini keluargaku masak nasi kunging lengkap dengan setelannya…

Tradisi beginian baru aku temukan sejak di Mojokerto. Waktu di Jombang tidak ada kegiatan yang membuat guyup begini. Maklum, perumahan memang membuat kegiatan kecil-kecilan begini jarang terlaksana disana. Paling banter saat idul fitri, 17 agustus an, atau acara bapak-bapak liwetan.. (dulu waktu aku masih kecil, makanya tau karena suka ikut ayah liwetan. Haha bapak-bapak masak2 sendiri tengah malam, dari masak nasi sampak nggoreng lauk nya.. sweet memories)

Muludan, bagaimana pun hikmahnya adalah mengingatkan kita pada Nabi Muhammad sang pembawa rahmat utusan Allah untuk menyebarkan agama Islam di bumi kita tercinta..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar