18.38 WIB 18 Juli 2012
Ada sms masuk ke handphoneku. Dari teman lama di SMA, Mona. Dia dulu tema sebangkuku. Dia cantik, slengehan, dan satu yang selalu terkenang adalah dia selalu enerjik. hobinya menyanyi. Sudah nggak terhitung sederet penghargaan yang dia terima dengan modal hobi dan kemampuan bernyanyinya yang memang nggak diragukan.
Haha, Mona ini special, aku tergolong jarang berantem dengan dia. Walaupun kami sudah kenal dekat sekali sejak awal tahun di SMA kami, SMAN 1 Jombang. Dia juga yang banyak mengenalkanku ke dunia yang menurutku sedikit yaaah ‘hedon’.
Di tahun pertamaku salah satunya. Aku adalah salah satu murid terpandai dulu. Banyak teman-teman yang sering ke rumah untuk sekedar mengerakan tugas bareng. Itu labelnya, yaaah bahasa kasarnya mbacemlah. Tapi aku nggak pernah merasa perhitungan atau merasa dimanfaatkan, sama sekali. Jujur. Karena,,ya itulah, mereka, karena tak hanya Mona, tapi juga teman-teman si Mona ini.
mona |
Rumah Mona dekat dengan rumahku di Perumahan Dosen Universitas Darul Ulum (Undar) Jelakombo, Jombang. Kalau sore-sore, Mona sering ke rumah, kadang Tanya tugas, atau hanya sekedar main dan curhat. Dari Monalah, akhirnya aku juga jadi akrab dengan genk hedon Mona. Ada Sherly (Cheche), juga Belinda (Bhebhe). Mereka ini sering dijuluki trio macan. Haha
monalisa windyoko |
Walaupun nggak masuk dalam genk mereka –yang mungkin bakalberubah jadi kwartet macan- kan ya nggak mungkin, kami yang sekelas jadi sering ngumpul di rumahku. Bahkan mengerjakan tugas melukis pun juga di rumahku. Maklum, pelataran rumahku emang pas luasnya, terutama untuk melukis. Apalagi halaman depan rumahku yang adalah hamparan sawah sangat match untuk digunkan sebagai penjemur kanvas. Satu momen yang euphoria n sinetron bgt saat guyon-guyon ngomongin cowok, ngakak, atau bahkan saat bansai melihat hasil lukisan kami yang ,,, eemmm cuman Cheche yang akhirnya dapet bagus.. hahaha
Yaah, seperti yang tak bilang tadi, merekalah yang mengenalkanku pada dunia hedon. Banyak bergumul dengan mereka jadi membuatku sediki-sedikit ngikut jadwal dolen mereka. Aku jad kenal yang namanya rea-reo. Itu sebutan untuk aktivitas motoran sore-sore ngelilingin kota. Hanya untuk sekedar muter-muter dan ehm nampang. Haha nggak penting kan. Itu karena aku goncengan sama Mona, Cheche bareng Bhebhe.
Sherly (cheche) |
Dan salah satu yang menurutku paling hedon adalah mereka juga yang mbikin aku merasakan yang namanya jadi ‘Dancer’. Yap penari. Bukan penari remo atau penari tradisonal. Tapi penari modern.
Saat itu adalah acara classmeeting sekolah. Ini pas aku kelas X. Osis nyediain serangkaian acara. Acaranya macem-macem. Ada band-band an, puisi, nyanyi, dan beberapa acara lain. Yang jelas setiap kelas harus mengirimkan wakil buat acara ini.
Nah, dari sinilah, akhirnya aku jadi diajakin sama Mona Cheche dkk buat gabung n bikin satu pertunjukan dance. Nggak gue banget sebenernya. Tapi, mereka bilang, nggak apa, pake jilbab nggak masalah. Well, akhirnya aku setuju.
Kami pun mulai latihan di salah satu teman Cheche, yang ternyata temanku dulu pas TK. Kakaknya guru dance, maka kami pun nyewa dia dengan banyaran 100 ribu untuk penampilan kami. Hahaha, ada kalau seminggu latihan. Bareng aku, Mona Cheche Belinda juga Memei dan Yunita. Kami berlima dan cuman aku satu-satunya yang pake jilbab. :D
Memei |
Untungnya narinya juga nggak macem-macem. Propertinya juga gampang. Cuman rompi yang adalah kreasi dari kerudung, baju putih, celana item, dan juga sebatang tongkat. Dan waaah,, kita dapet tanggapan positif waktu itu. Karena cumin kelompok kami aja yang nampilin dance. No one else. :)
Hahaha. Yah itu lagi satu bagian dari hidupku yang nggak akan pernah aku lupain.juga ketika gank dance geje ini berlanjut unutk tampil di Purnawiyata. Yaitu acara perpisahan kelas XII. Acaranya di gelar di GOR Merdeka Jombang. Ini lebih banyak lagi yang nonton. Dan lebih gila lagi dancenya… I will not tell you much :D
Tapi yang jelas, teman2ku itu, Mona, Cheche, Memei, dan juga teman2 yang lain Ara dan Ana, adalah bener2 temen sejawat sepanjang masa. Yang tetep terus ada bahkan ketika jalan hidup mengantarkanku ke Ponpes. Bagiku itu adallah saat-saat terberat. Juga saat aku harus PP Mojokerto-Jombang ke semester akhir kelas XII. Si Cheche selalu bersedia aku tebengin sampai di tempat pemberhentian bus di Pasar Legi Jombang sana. Juga si Mona yang suka nganterin makanan ke Pondok, yang dulu sampai pas ujan2 dan bawain aku obat flu. Oh dear,,, that was so suit :D
Dan sms Mona tadi magrib tadi mengisyaratkan momen dia lgi pengen cerita. Dia bahkan mengundangku nginep dikamarnya, barang semalam. Dia yang emang sudah tunangan sama akabri laut, sepertinya sudah hendak melangkah ke ‘yang lebih lanjut’. Hwaaa aku jadi gak sabar ketemu. Cheche juga denger-denger sudah dapat calon pasangan hidup.
Hmm :) nggak sabar pengen denger cerita kalian :)