Minggu, Maret 14, 2010

Diantara Para Wisudawan


Suara janji wisudawan menggema seantero Grha Sepuluh Novemmber. Mengucapkan janji suci sebagai lulusan terdidik ITS Surabaya. Jantung ini berdesir halus, dengan satu angan, "Kapan ya aku mengucapkan sumpah itu?". Bagaimana tidak, hari ini Minggu (14/3) saya deberi mandat meliput acara wisuda ITS yang keseratus.

Bejubel keluarga datang memenuhi kursi-kursi undangan di lantai dua. Terpancar jelas di masing-masing wajah itu, KEBANGGAAN. Pikir saya pun melayang menuju orang tua saya di kampung Padangasri, Mojokerto. Pasti mereka juga sudah tidak sabar menunggu tiga tahun lagi untuk juga melihat saya berbalut toga dan kalung emas itu. Sembari maju berjabat tangan dengan sang rektor.

Desiran semakin tertabuh ketika saya keluar gedung dan menyaksikan beragam aksi penyambutan wisudawan. Satu yang unuik dari jurusan Desain Produk (Despro). Dengan berbaju ala warga betawi, lengkap dengan topeng ondel-ondel, mereka menabuh samroh dan bersalawatan tepat saat para wisudawan turun dari Grha. Hmmmm rasanya sudah tidak sabar.

Terutama saat melihat satu per satu keluarga berfoto bersama anak ataupun saudaranya. Dari keluarga yang hanya dua orang tiga orang, sampai yang sampai membawa bis bernomor polisi AE. Lucunya penumpang mini bus AE tersebut menggelar tikar di bawah pintu mobil sembari tiduran menunggu wisudawan keluar gedung. 

Senyum itu sarat kebahagiaan yang tak terperih. Salah satu rekan kerja ITS Online, yang akrab saya sapa Mas Haniv Santoso, keluyuran dari satu tempat ke tempat lain mengajak setiap orang yang ditemui untuk berfoto. Waaahhh mas haniv bikin saya mekin pengen ndang pake baju toga sekaligus map berisi pengukuhan sarjananya.

Senada dengan Maz Haniv, Mas Emal Zain MTB, juga menjadi the one hari ini. Pria yang baru saja melepas jabatan Korlip ITS Online ini pun sama sumringahnya. Pamer topi toga dan  ijasah. Baiknya, dua senior saya ini bermurah hati meminjamkan topi dan kalung mereka untuk dipakai saya, esy, dan kl, untuk sekedar foto geje. 

Satu momen ketika saya ditinggal sendiri untuk mencari angle berita, saya berputar-putar mencari nara sumber yang pas. Saya bertemu dengan wisudawan yang sedang berfoto dengan pria tua dan berbaju lusuh. Yang saya tangkap dari orang tersebut, ia sangat tidak peduli dengan penampilannya kala itu. Yang penting datang di acara wisuda anak saya, mungkin kurang lebih seperti itu. 

Begitu  juga sang wisudawan, yang saya yakin adalah anaknya. Dengan penuh tawadduk ia mencium tangan pria tua itu, dan terlihat butir air nata yang menetes dari matanya. Subhanallah, saya jadi sampai ikut terharu.

satu lecutan dari lubuk hati saya,,,,,,Jangan tunggu waktu lama lagi untuk segera membuat orang tua saya untuk merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan orang tua tadi.....

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar