Sedikit lanjutan cerita dari singapur akhir tahun lalu.. udah ditulis dari jaman kapan tapi baru inget ngepos sekarang... Let me ya...
Kami berangkat ke Singapura hari Rabu pagi.
Kofenrensinya masih hari Kamis, jadi hari pertama ini kami langsung jalan-jalan
begitu menginjakkan kaki di negeri yang tersohor dengan kebersihannya dan juga
ketaatan warga negaranya pada peratuhan pemerintah. Wuuu. Hehhe tapi emang iya
banget sih. Semua serba teratur, bersih dan hampir nggak ada pemandangan yang
ugal-ugalan, jorok, apalagi yang sampek kebut-kebutan di jalanan.
Kami bersepuluh terbang dari Surabaya sekitar pukul
08.30 WIB. Dan sampai di sana sekitar 2 jam kurang lima menit setelah lepas
landas. Beda waktu di sana ternyata satu jam, di sana lebih cepat. Selama
perjalanan dengan Garuda Indonesia ini aku nggilani banget. Entah ya, perasaaan
kalao naik pesawat lain aku nggak sampek pusing-pusing, ini aku sampek mual dan
nggak enak banget. Begitu mau landing malah kebelet pipis tapi nggak dibolehin
pramugarinya karena sudah hampir mendarat. Pramugarinya nggak tahu tuh, gimana
rasanya nahan pipis dalam keadaan mual dan pusing2.
Begitu sampai di Changi International Airport,
langsung yang terpikirkan olehku adalah airport ini keren banget. Luas dan
modern. Layak kalau bandara ini disebut sebagai salah satu bandara terbagus di
dunia. Dengan ukurannya yang seluas desa Padangasri itu, orang nggak bakalan
tersesat. Di sana banyak banget petunjuk jalan yang ditulis dengan lima bahasa
berbeda. Inggris, China, Thailand, India, dan juga Indonesia. Dan ternyata
nggak cuma di bandara, di angkutan umumnya juga hampir selalu ada lima bahasa
petunjuk bagi para wisatawannya.
|
changi airport |
Nah, begitu kami sampai sana, kami langsung
dijemput sama travel agent milik istrinya Pak Rudi Adjiwinoto. Kenalannya orang
Narotama sih. Dia orang Kediri, yang sekarang sudah punya KTP Singapura.
Istrinya orang Hongkong dan dia juga punya KTP Hongkong. Dia chinesse yang
keren. Kenapa keren, karena dia totalitas banget mendampingi kami jalan-jalan,
walaupun nggak dibayar. Sangar.
Kami dijemput dua mobil seperti elephant. Satu
untuk kami, satunya lagi untuk bagasi kami. Jangan heran dengan sepuluh orang
itu, hampir semua bawa dua tas dengan salah satunya koper. Kecuali aku
tentunya. Seperti biasa aku selalu irit dalam urusan packing. Aku hanya bawa
satu ransel biasa, dengan satu tas selempang. Cukup deh untuk bangkelan selama
empat hari di negeri orang.
Tujuan pertama kami adalah ke penginapan YMCA. Tiga
orang rombongan kami yang terdaftar dalam konferensi itu nginepnya di sana.
Setelah check in, kami langsung checkin dan reregistration di Nanyang
Technological University (NTU) tempat konferensinya. Setelah semua beres dan
sholat-sholat, kami langsung melanjutkan pertualangan pertama kami.
|
takashimaya |
Tujuannya adalah Takashimaya Mall di bilangan
Orchard Road. Nyampek sana, kami langsung dibawa untuk nyerbu foodcourtnya.
Karena sudah jamnya makan siang dana asli sdah lapar, padahal di pesawat tadi
makan, dan sebelum boarding juga makan KFC. Hmm, kejawab kenapa aku gendut
banget setelah pulang dari sana.
Karena sudah lapar, nggak mikir kuliner dan
nyoba-nyoba makanan aneh-aneh. Kami langsung nyerbu conter Indonesian cuisine
dan milih nasi padang. Ini aman karena ada logo halalnya. Satu porsi makanan
rata-rata harganya 7 dolar (singapura). Tambah minumannya sekitar dua dolar.
Kalao air putih malah mahal hampir tiga dolar. Mending beli minum yang
rasa-rasa.
|
menu pertama belom berani coba coba |
Setelah selesai makan, kami jalan-jalan ke mall
nya. Yaaa inilah Singapura. Layak kalau dijuluki sebagai surganya para
penggilla shopping. Di sini yang ada brand-brand fashion yang tersohor itu lho.
Macam hermes, Louis vuitton, Prada, Zara dan banyak lagi. Si ibu rektor sempet
belanja sepatu hak tinggi di sini. Harganya sekitar 200 an dolar. Sepatunya
padahal polos begitu, mahal amat harganya.
Tapi emang bu rektor satu ini ngefans banget sama
warna hitam dan putih. Selama empat hari di sana, aku nggak ngeliat ibu ini
gantti baju selain warna itu. Bajunya selalu hitam, dan kerudungnya selalu
warna putih. Karena gemes -sayang banget soalnya, ibunya cantik lho, usia 50an
tapi masih awet muda- ibunya tak tantang, ntar pas wawancara edisi khusus hari
ibu, bu rektor harus pakai baju selain warna hitam dan putih. Itu request
khusus. Haha semoga ditepatin.
Kami jalan-jalan di orchard road dan menuju ke
Lucky Plaza. Ini semacam pusat oleh-oleh murah di jalanan itu. Cukup terkenal.
Karena disini kalian bisa mborong pernak pernik oleh-oleh yang cocok buat orang
Indonesia. Mulai gantungan kunci, tempelan kulkas, kaos, sampai cokelat.
Aku sempet beli kaos di sini. Ada banyak macem kaos
di sini. Yang murah 10 dolar dapat tiga. Tapi itu kualitasnya nggak bisa
dibilang bagus. Kalau yang bagus harganya 14,9 dolar. Nah aku sempet mau beli
beberapa di sini, tapi katanya Miss Anie, ntar di Chinatown lebih murah. Aku
nurut. Eh malah di Chinatown dapetnya lelbih mahal, 16 dolar. Hmm… jangan mudah
percaya.
|
makan es krim singapur? ya di singapur dong :p |
Oya, selagi jalanan Orchad, jangan lupa belie es
potong. Bread ice. Harganya murah, Cuma 1,4 dolar. Dan rasanya juga enak.
Heheh, aku habis dua di sini. Mumpung di sini, kapan lagi, jadilah incip=incip
makanan yang ada di sana.
Lepas jalan-jalan di lucky plaza, kami geser ke
Clarke Quay. Di sana tempatnya dermaga river cruise. Sesuai rencana kami ke
sana untuk menikmati laser show yang setiap hari diatraksikan di gedung Gedung Marina Bay Sands saat petang
menjelang. Karena kami sampai di sana masih sore, kami menunggu sampai hari
agak gelap.
|
bu rektor dan si abiyu |
|
clarke quay nunggu senja baru boleh naik perahu |
Harga tiketnya 36 dolar, itu lengkap se laser show
nya. Kalau nggak pakai laser show, cumin naik perahu aja, dikurangi 6 dolar.
Mahal ya kalu di kurs in ke rupiah. Asli deh kalau lagi ke luar negeri dan
berhadapan dengan mata uang Negara lain, kerasa bangat kalau Indonesia ini mata
uangnya rendah banget nget nget. Di singapur satu dolar udah dapat es krim
enak. Nah di Indonesia, 100 rupiah aja belum boleh. Disini, 100 dolar udah bisa
beli sepatu merk internasional. Huh, ayo dong Indonesia maju,,
Nah, dari dermaga itu kami naik perahu yang sudah
disiapkan. Kami diajak menyusuri sungai yang membelah Sngapura menjadi dua
bagian itu.
|
gedungnya bagus |
|
river cruise singapore |
Amazingnya menikamti pemndangan gedung-gedung
tinggi menjulang yang megah dan kelip2
indah saat malam. Dan saat itu lagi bulan separuh. Meski mending Alhamdulillah
gak hujan.
|
gak sempet foto di depan merlion, soalnya dari atas perahu |
|
laser show itu dipancarin dari gedung keren Marina Bay Sands ini nih. kita nontonnya dari river cruise. it was so amazing. jempol bgt buat Singapura. |
Pertunjukan laser show nya sih sekitar 20 menitan.
Jadi semua terintegrasi mulai kapal, gedungnya, sampai taman di bawah marina
bay sands itu. Saat puncak gedung menyorotkan atraksi lasernya, taman di bawahh
juga ada pertunjukan music, dan juga ada atraksi air mancur. Keren pokoknya.
Benar-benar tempat wisata yang memenjakan wisatawannya.
*bersambung